5 Tips Paling Efektif Membentengi Diri Kita dari Berita Hoaks
Tentu kita sepakat bahwa penyebaran berita hoaks akhir-akhir ini semakin lama semakin masif. Sangat sulit untuk menghentikan penyebarannya sehingga menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat. Munculnya keresahan ini jelas bukan tanpa alasan. Dampak dari penyebaran hoaks dapat memicu perpecahan bahkan pertumpahan darah. Inilah yang dikhawatirkan masyarakat.
Apalagi mereka yang masih punya hati nurani, pasti tidak akan pernah setuju jika hal tersebut terjadi. Oleh karena itu, untuk mengatasi keresahan ini kita perlu melakukan langkah antisipasi pada diri sendiri supaya tidak terpengaruh dampak dari hoaks yang bertebaran di media sosial maupun situs-situs tertentu. Jangan pernah berpikiran bahwa hoaks akan hilang sepenuhnya dari dunia kita. Selama materialisme masih ada, selama itu pula hoaks pun juga tetap ada. Satu-satunya langkah yang bisa kita lakukan hanya dengan membentengi diri agar tidak terpengaruh pada berita palsu atau hoaks.
Adapun cara untuk membentengi diri, kita perlu melakukan sesuatu sebagai berikut:
1. Sering-seringlah membaca buku beserta artikel-artikel yang berkualitas
Aktivitas membaca buku perlu kita lakukan secara rutin agar menjadi kebiasaan sehari-hari. Aktivitas ini dapat membantu kita dalam upaya membebaskan diri dari pengaruh berita-berita palsu. Dengan membaca buku, akal dan pikiran kita jadi lebih aktif untuk berpikir sehingga ketika terjun ke media daring, kita terbiasa berpikir sebelum 'menelan' suatu berita.
2. Follow akun-akun terpercaya dan menebarkan kebaikan
Keberadaan konten-konten negatif dipercaya sudah muncul sebelum era digital naik daun. Namun, setelah era digital memasuki masa kejayaannya, konten negatif tersebut bukannya makin turun malah bertambah gila jumlahnya. Hal itu berbanding lurus dengan kecanggihan alat-alat digital yang dipakai oleh si pembuat hoaks. Semakin canggih alat-alatnya maka kualitas dan kuantitas produksi konten-konten negatif juga semakin masif. Dengan kecanggihan ini, pihak yang tidak bertanggung jawab seolah-olah merasa dimanjakan oleh kejayaan era digital.
Maka dari itu mereka harus kita persempit ruang geraknya agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah konten buatan mereka. Salah satu cara untuk mempersempit ruang gerak mereka ialah mengikuti akun-akun terpercaya dan menebarkan kebaikan. Selain mendapat ilmu dan pengetahuan dari akun-akun tersebut, kita juga bisa membagikan postingannya secara publik atau terbatas pada pengikut kita sehingga diharapkan konten-konten positif dapat tersebar luas dan merata.
3. Lakukan hal-hal produktif yang bernilai positif
Dalam keadaan gabut atau tidak sedang sibuk apa-apa, terkadang hasrat negatif muncul begitu saja tanpa kita sadari. Entah itu iseng terhadap teman, saudara, sahabat, bahkan jika keadaan psikis kita dalam kondisi stres atau depresi tidak menutup kemungkinan kita melakukan hal-hal yang diluar nalar, misalnya membuat konten-konten provokatif atau hoaks untuk mendapatkan sensasi puas pada diri sendiri.
Oleh karena itulah kita perlu melakukan secara rutin kegiatan yang bernilai produktif dan bermanfaat agar terhindarkan dari aktivitas-aktivitas negatif atau dalam bahasa jawanya 'ben keslamur', seperti membuat konten-konten kreatif yang bernilai seni dan pengetahuan, menulis artikel yang berkualitas, membaca buku, menulis kode pemrograman, dan lain sebagainya.
4. Sering berdiskusi dengan keluarga atau kerabat
Rutinitas sehari-hari sering membuat kita merasa penat dan suntuk karena seharian beraktivitas. Belum lagi bila ada masalah kantor atau tugas-tugas lainnya yang dibawa pulang. Pasti pikiran kita jadi kacau. Alangkah baiknya jika pikiran sedang kacau, jangan membuka media sosial atau lebih baik off dari dunia maya. Kacaunya pikiran ini bisa membuat kita terjerumus ke konten-konten negatif karena kondisi pikiran kita sedang tidak stabil sehingga daya nalar kita menjadi kurang maksimal.
Untuk mengatasi ketidakstabilan pada pikiran, sebaiknya utarakan masalah yang kita alami kepada kerabat dekat atau keluarga. Syukur-syukur kalau mereka mau diajak berdiskusi untuk mencari solusi atas masalah kita. Tak hanya tentang masalah pribadi, berdiskusi juga dapat dilakukan setiap hari membahas tema-tema lain yang menarik. Dari berdiskusi kita jadi tahu sudut pandang orang lain terkait suatu masalah tertentu dan bisa diambil ilmunya.
5. Jangan panik, mari piknik
Terakhir, jangan terburu-buru panik. Walaupun berita palsu sering diproduksi dan disebarkan massal, kita masih punya kesempatan untuk melakukan verifikasi. Jika pikiran sedang kalut, tak perlu dilampiaskan ke media sosial. Cukup dengan mengagendakan liburan bersama keluarga maupun kerabat atau meluangkan waktu untuk bermeditasi.
Semoga bermanfaat :)
0 Response to "5 Tips Paling Efektif Membentengi Diri Kita dari Berita Hoaks"
Post a Comment